Sunday, March 8, 2015


Acara Pembukaan yang dimoderatori Wakakur MAN Gunung

JP/Padang-Madrasah Aliyah Negeri yang berjulukan ”Kampus Hijau” itu menggelar training Budaya Senang Melayani (BSM). Training (pelatihan) ini diikuti sekitar 45 orang civitas akademika MAN Gunung Kota Padangpanjang yang terdiri dari pimpinan madrasah, majelis guru, staf tata usaha, petugas kebersihan dan petugas keamanan (satpam).

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang belajar XI Keagamaan (Kamis, 5/3/2015) itu mendatangkan Wetri Mudrison, S.Ag, S.Pd, M.Pd, trainer dan konsultan yang merupakan trainer ESQ 165 sejak 2006 itu.

Kegiatan yang bersamaan dengan rapat persiapan UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional), Ujian Akhir Sekolah bagi kelas XII dan Ujian Tengah Semester bagi kelas X dan XI sengaja dikemas berbeda dibanding kegiatan rapat biasanya.

“Kegiatan rapat kali ini sengaja diformat berbeda dibanding rapat sebelumnya, hari ini didatangkan trainer yang akan melatih kita bersama bagaimana melayani dengan senang,” jelas Amrizon,S.Pd, M.Pd.I, Kepala MAN Gunung Padangpanjang saat menyampaikan arahannya.

Selanjutnya, trainer memutar video tentang fenomena dunia pendidikan yang marak akhir-akhir ini seperti kasus pelajar SD di salah satu kota di Sumatera Barat yang menganiaya teman selokal-nya secara bersama, hingga video guru di Papua yang memukuli siswa-nya yang salah mengerjakan latihan sembari merokok. Wetri yang merupakan ex.Kepala salah satu Madrasah Aliyah di Bogor, Jawa Barat itu juga mengkorelasikan training-nya dengan ayat-ayat Al Quran.

“Ada beberapa indikator keberhasilan seorang anak yakni berkepribadian kuat, berkarakter, setia pada kebenaran, berkontribusi positif terhadap moral dan tatanan sosial masyarakat,” ungkap Wetri, trainer yang baru menetap di kota Serambi Mekkah ini.

Selain itu, ia juga menjelaskan perangkat bawaan seorang anak. Pertama, intelectual curiosity, seorang anak memiliki rasa penasaran atau ingin tahu. Kedua, creative imagination, seorang anak juga kreatif dan penuh imajinasi. Ketiga, art of discovery, seorang anak juga memiliki kemampuan untuk merombak atau merubah sesuatu. Keempat, noble attitude, seorang anak memiliki sikap yang baik (akhlak yang mulia).

Tearakhir, kegiatan ditutup dengan sesi komentar oleh dua orang peserta. “Pelatihan ini sangat bagus sekali, jika bisa dilanjutkan untuk tahap teknis setelah kegiatan ini,” pesan Nurhadi, S.Pd, guru Bahasa Inggris. (Hasan Asyhari, Wartawan Muda)

Tuesday, March 3, 2015


Pembukaan training ke-LDK-an  di Masjid Baru LPMP Sumbar

JP/Padang-Unit Kegiatan Kerohanian Universitas Negeri Padang (UKK UNP) kembali menggelar training ke-LDK-an. Kegiatan rutin ini dilaksanakan di Masjid Baru LPMP Sumbar dan Gedung B, UPT MKU UNP (Minggu, 1/3/2015) serta diikuti seluruh pengurus UKK dan Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) se-UNP tahun kepengurusan 2015.

“Kegiatan ini merupakan penguatan hasil Simposium LDK V (kelima) beberapa waktu yang lalu,” ujar M. Haris Sabri, Ketua Umum UKK UNP 2015 saat menyampaikan kata sambutan di hadapan peserta yang hadir.

Kemudian, training ke-LDK-an dibuka secara resmi oleh Husni Mubarak, Dewan Pertimbangan Organisasi UKK UNP 2015, serta dilanjutkan dengan taujih (ceramah singkat) oleh Ustadz Herry Susanto, S.Pd, M.Pd. 

“Ada beberapa fase agar dakwah kampus dapat berjalan dengan baik, dimulai dari fase  persiapan, fase pelaksanaan, fase pengontrolan dan fase evaluasi,” ucap Ustadz yang akrab disapa mas Herry itu. Selanjutnya, ia juga mengungkapkan seorang aktivis dakwah itu harus mampu melakukan ekspansi dengan jalan terjun langsung ke objek dakwah. Misalnya melalui penyebaran buletin dakwah. 

Training ke-LDK-an 2015 dipandu langsung oleh tim trainer eL-Tra UKK UNP yang berkafaah (ahli) di bidangnya. Setiap peserta perwakilan bidang atau departemen di UKK dan LDF dibagi dalam ruangan yang berbeda sesuai bidang-nya di UKK dan LDF bersangkutan. Bidang-bidang tersebut adalah bidang DPH, Kesekretarisan, Kaderisasi, Keuangan, Syi’ar Islam, Media Dakwah, Kemuslimahan, Humas dan Jaringan dan Akademik. 

Selanjutnya, training diawali dengan penguatan hasil simposium per bidang. Tim trainer memaparkan kembali hasil simposium secara jelas melalui slide power point yang disertai konsep-konsep kekinian dan aplikatif. 

Foto bersmaa kelas bidang Kesekretarisan (dok.pribadi)
Kemudian, lanjut dengan diskusi pembuatan program kerja yang efektif dan efisien dengam membandingkan program kerja lama dan rancangan program kerja baru. Setelah itu, setiap peserta dipersilakan untuk mempresentasikan rancangan program kerja baru-nya. Terakhir, tim trainer memberi evaluasi dan fiksasi hasil presentasi tadi.

Training ke-LDK-an 2015 ini nantinya bermuara pada penulisan program kerja sesungguhnya. Sehingga, nantinya program kerja tersebut disampaikan pada Musyawarah Kerja (Musker) UKK dan LDF. Setelah musker yang dilakukan UKK dan LDF nanti, baru kegiatan Loka Karya yang diikuti oleh seluruh ADK (Aktivis Dakwah Kampus) UKK dan LDF UNP dapat diselenggarakan ,” ujar Amdrean Ruseffendi, salah seorang tim trainer eL-Tra UKK UNP yang juga merupakan ex.Ketua Umum FSLDK (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus) wilayah Sumatera Barat. (HA, Wartawan Muda)