Wednesday, May 16, 2012

Kue Ubi Kukus


sumber: maedapur.blogspot.com
Selamat pagi!!, itulah kata-kata yang keluar dari mulut  sang bocah.  Dengan penuh senyuman dia keluar dari rumah untuk memulai aktivitas dengan membawa beberapa kue buatan ibunya yang di kenal dengan nama” kue ubi kukus “.
                Dengan berjalan bahagia dan terus menawarkan kue buatan ibunya sambil bernyanyi. Sang bocah melihat sosok pria gagah yang seperti tergesa gesa, lalu sang bocah menghampiri pria tersebut dan  berkata, “ Om,, ini ada kue ubi kukus masakan ibuku ? “maaf dik , saya mau makan nasi dan tidak butuh jajanan seperti ini,” kata pria itu menolak. Sang bocah berharap pria tadi membeli  kue ubi kukus buatan ibunya.
                Tak disadari sang bocah selalu mengikuti pria itu hingga dia masuk ke dalam sebuah rumah makan Padang. Namun sang bocah masih saja berdiri di luar sambil melihat pria tersebut dengan penuh harapan. Setelah beberapa lama pria itu selesai menyantap makanannya  dan membayar makanan yang telah disantapnya di kasir, saat pria itu menutup dompetnya, sang bocah menghampiri pria itu dan telah berada di sampingnya sambil menyodorkan makanan tadi dan pria berkata, “ dik, saya sudah kenyang , apa kamu tidak melihat saya sudah selesai makan ?.” Sang bocah terus mengikuti pria itu, dan berkata,  “makanan ini bisa dibawa buat oleh-oleh pulang om.” Kemudian pria itu berkata sambil mengeluarkan beberapa helai uang kertas puluh ribuan. “Baiklah , saya tidak membeli makanan ini , namun ambil lah uang ini , sebagai sedekah dari saya,” balas pria itu dengan senangnya. Beberapa lama setelah itu, Sang Pria melihat sang bocah memberikan uang pemberiannya  tadi kepada seorang pengemis yang berada tak jauh dari rumah makan Padang tempat sang pria makan tadi.
                Pria itu memperhatikan sang bocah, dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Dan dia berkata dengan rasa ingin menegur, “hai bocah, kenapa uangnya kamu berikan kepada pengemis itu? Bukannya kamu butuh uang.  Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan kepada si pengemis itu?”. “ Om, maaf om, jangan marah ya.. Ibu saya mengajarkan kepada saya jika mendapatkan uang hanya dari hasil jualan makanan bukan dari mengemis. Kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu.
                Dan pria itu merasa takjub dengan perkataan sang bocah, kemudian pria itu berkata. “ Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? saya borong semuanya untuk oleh-oleh pulang,“ sang bocah langsung menghitung dengan gembira. Sambil menyerahkan uang ,sang pria berkata,“ terima Kasih dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya pada ibumu.” Meskipun sang bocah tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan pria tadi, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, terima kasih Om, ibu saya pasti bakalan bahagia sekali, hasil jerih payahnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami. (HASAN ASYHARI DAN KHAIRIYATUL ISRA)

0 comments:

Post a Comment