Saturday, September 15, 2012

Ada Dosa di Balik Jabat Tangan



Judul               : Jabat Tangan Yang Membawa Dosa
Pengarang       : Muhammad Al-Muqaddam
Penerbit           : Zam-zam, Solo
Cetakan           : Kedua, Oktober 2010
Tebal Buku      : 100 halaman
ISBN               : 978-979-18987-5-1

            Jabat tangan adalah sunnah Nabi Muhammad SAW dan berpahala besar bahkan dapat menjadi sarana penggugur dosa umat manusia. Sayangnya, dewasa ini sangat banyak dan  mudah bagi pemuda-pemudi yang berlawan jenis untuk berjabat tangan antara mereka. Hal ini sudah menjadi tradisi yang mampu mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan. Bahkan, mereka menganggap kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat yang telah diatur Allah ta’ala dalam mengharamkannya. Apabila salah seorang dari mereka diajak berdialog serta merta ia akan menuduh sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahmi dan tuduhan miring lainnya.
            Dalam masyarakat kita, berjabat tangan dengan anak (perempuan) paman atau bibi, dengan istri saudara atau istri paman baik dari pihak ayah maupun ibu lebih mudah daripada minum air. Bahkan, ada sebagian orang yang mengancam cerai istrinya yang sholihah karena tidak mau berjabat tangan dengan kolega-koleganya. Seandainya mereka melihat secara jernih dan penuh pengetahuan tentang bahaya persoalan tersebut menurut syari’at, tentu mereka tidak akan melakukan hal tersebut. Sungguh tantangan besar bagi setiap umat Muslim dalam menegakkan panji-panji keislaman di muka bumi ini. Dosa adalah the result (hasil) dari perilaku yang seakan-akan sepele itu.
            Buku terbitan Zam-zam ini sangat kaya akan ayat-ayat dan hadist-hadist yang menerangkan akan jabat tangan. Sehingga lebih dipercaya untuk penerapan dalam kehgidupan sehari-hari mengenai sisi positif dan negatif dari jabat tangan itu sendiri baik antara sesama jenis maupun berbeda jenis. Namun, aspek buku terjemahan masih jelas diperlihatkan dalam buku ini. Beberapa kata dalam buku ini agak sukar dipahami. Apalagi jika dibaca oleh orang-orang yang masih awam akan kosa kata bahasa Arab. So,tak menjadi masalah. Judulnya yang sangat sensitif agaknya dapat menjadi pencerahan bagi yang membaca terkhusus pemuda-pemudi yang jelas akan menjadi tongkat estafet penegakan Agama Allah swt nan mulia ini. Sehingga diharapkan tradisi yang sudah membumi ini dapat dijauhi melalui berbagai step demi step kehidupan. Mari baca buku ini dan praktekkan dalam hidup keseharian. Demi mengharapkan Ridha Ilahi.
(HASAN ASYHARI,Mahasiswa Jurusan Sosiologi FIS UNP)

0 comments:

Post a Comment