Ada Dosa di Balik Jabat Tangan
Judul
: Jabat Tangan Yang Membawa Dosa
Pengarang
: Muhammad Al-Muqaddam
Cetakan
: Kedua, Oktober 2010
Tebal Buku
: 100 halaman
ISBN
: 978-979-18987-5-1
Jabat
tangan adalah sunnah Nabi Muhammad SAW dan berpahala besar bahkan dapat menjadi
sarana penggugur dosa umat manusia. Sayangnya, dewasa ini sangat banyak dan mudah bagi pemuda-pemudi yang berlawan jenis
untuk berjabat tangan antara mereka. Hal ini sudah menjadi tradisi yang mampu
mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan. Bahkan, mereka menganggap
kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat yang telah diatur Allah ta’ala dalam mengharamkannya. Apabila
salah seorang dari mereka diajak berdialog serta merta ia akan menuduh sebagai
orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit beradaptasi, ekstrim, hendak
memutuskan tali silaturrahmi dan tuduhan miring lainnya.
Dalam
masyarakat kita, berjabat tangan dengan anak (perempuan) paman atau bibi,
dengan istri saudara atau istri paman baik dari pihak ayah maupun ibu lebih
mudah daripada minum air. Bahkan, ada sebagian orang yang mengancam cerai
istrinya yang sholihah karena tidak mau berjabat tangan dengan
kolega-koleganya. Seandainya mereka melihat secara jernih dan penuh pengetahuan
tentang bahaya persoalan tersebut menurut syari’at, tentu mereka tidak akan
melakukan hal tersebut. Sungguh tantangan besar bagi setiap umat Muslim dalam
menegakkan panji-panji keislaman di muka bumi ini. Dosa adalah the
result (hasil) dari perilaku yang seakan-akan sepele itu.
Buku
terbitan Zam-zam ini sangat kaya akan ayat-ayat dan hadist-hadist yang
menerangkan akan jabat tangan. Sehingga lebih dipercaya untuk penerapan dalam
kehgidupan sehari-hari mengenai sisi positif dan negatif dari jabat tangan itu
sendiri baik antara sesama jenis maupun berbeda jenis. Namun, aspek buku
terjemahan masih jelas
diperlihatkan dalam buku ini. Beberapa kata dalam buku ini agak sukar
dipahami. Apalagi jika dibaca oleh
orang-orang
yang masih awam akan
kosa kata bahasa Arab. So,tak menjadi
masalah. Judulnya yang sangat sensitif agaknya dapat menjadi pencerahan bagi
yang membaca terkhusus pemuda-pemudi
yang jelas akan menjadi tongkat estafet penegakan Agama Allah swt nan mulia ini. Sehingga diharapkan tradisi yang sudah membumi ini
dapat dijauhi melalui berbagai step
demi step kehidupan. Mari baca buku
ini dan praktekkan dalam hidup keseharian. Demi mengharapkan Ridha Ilahi.
(HASAN
ASYHARI,Mahasiswa Jurusan Sosiologi FIS UNP)
0 comments:
Post a Comment