Resensi: Seni Gak Sekedar Seni
Judul
: Nyeni Tuh Kayak Gini, Lho!
Pengarang
: Intan Mulyani
Penerbit
: DAR! Mizan, Bandung
Cetakan
: Pertama, Juli 2005
Tebal Buku
: 204 halaman
ISBN
: 979-752-274-1
Banyak para seniman bermunculan di
Indonesia mulai seniman tradisional hingga papan atas sekalipun. Tak sedikit
para seniman itu memunculkan kontroversial dan banyak penentang sekaligus
pengagum. Katakan saja Inul Daratista penyanyi dangdut yang sempat heboh dengan
goyangannya yang fenomenal. Dengan goyangan yang fenomenal, dia mampu menyodok
dan menjadikannya artis papan atas. Goyangan Inul itu sedikit melirik para
ulama dan tokoh mengecam persoalan tersebut yang mengandung nilai moral dan
etika, terlebih ajaran agama. Lebih jauh lagi dari kasus itu, telah terbuka
kembali wacana seni dan agama.
Kalau berbicara soal seni seperti
lukisan, nyanyian, tarian merupakan sesuatu yang agak tabu dengan agama.
Stereotip (prasangka) demikian masih berkembang dalam kehidupan masyarakat saat
ini. Padahal semestinya, seni dan agama itu saling berkaitan. Tak ada kekakuan
ajaran agama khusunya Islam terkait seni. Malahan Islam sendiri sangat
mencintai seni. Seperti halnya pada waktu dulu, Al Walid bin Abdul Walid
memanfaatkan seni dalam bidang dakwah Islamiyah. Beliau melihat da perpaduan
yang cukup harmonis antara seni dan syiar dakwah Islamiyah. Hal ini dikarenakan
seni itu memberi kesegaran dan bisa nimbulin rasa indah yang dapat mendekatkan
hati dan jiwa kepada Allah SWT. Saat sekarang ini banyak bermunculan berbagai
macam seni yang mengandung nilai-nilai agama seperti lagu Maher Zein “Insya
Allah” yang sempat booming di
berbagai belahan dunia. Seni itu tidak hanya sekedar sebagai alat hibur namun
juga memiliki nilai lebih dari itu. Untuk itu sebagai penikmat seni harus
berhati-hati dalam memilah seni yang baik dan buruk. Selain sebagai alat hibur
juga akan mendapat nilai ibadah.
Penulis novel “Tuhan Antara Dua
Hati” ini mencoba berbagi wawasan mengenai seni biar lebih bermakna dan tidak
hanya sekedar seni belaka dengan pembahasaan anak muda banget. Tak terlihat
kekauan dalam pengungkapan sehingga lenih enak dibaca. Intan Mulyani berhasil
mengkolaborasikan kata-kata ilmiah dengan bahasa pergaulan anak muda sekarang.
Anak muda yang sangat akrab dengan kehidupan seni seakan merasa dekat setelah
membaca buku ini. Peng-coveran yang menarik memberi kegairahan
tersendiri bagi pembaca sehingga menjadi penasaran untuk dibaca. Gambar yang
tak berwarna masih menjadi kelemahan berbagai buku termasuk buku terbitan DAR!
Mizan ini. Namun tak menjadi masalah
karena kekurangan tadi telah tertutupi dengan tambahan wawasan yang menyepit
tiap pembahasan sehingga pembaca mendapat wawasan yang lebih luas lagi. So,
bagi kita-kita yang doyan seni yuk baca buku ini. Puluhan bahkan ratusan ilmu
akan didapat setelah membaca buku ini. Ingat lho! Seni tuh Gak Sekedar Seni.
(Hasan Asyhari, anggota Forum Aktif Menulis Indonesia)
0 comments:
Post a Comment