Peserta berfoto dengan dua orang Pemateri (dok.pribadi) |
Seminar kali
ini di format dalam bentuk talk show
yang dipandu oleh M. Habibie (Mantan Ketua Keluarga Besar Mahasiswa Minang).
Beliau yang berwajah china ini juga merupakan eks presiden mahasiswa UNP tahun
2010 yang lalu. Pada kesempatan tersebut ia memandu dua orang pemateri yakni H.
Mas’oed Abidin yang akrab disapa Buya Ma’oed ini (Wakil dewan Penasehat MUI
Sumbar) dan Drs. Sayuti Datuak Rajo Panghulu, M.Pd (Ketua LKKAM Sumbar).
Kata surau terkhusus bagi orang Minang tak
asing lagi didengar. Surau dalam bahasa modern dikenal dengan nama masjid atau
mushalla. Surau dahulunya merupakan
tempat menempuh ilmu agama dan juga bela diri bagi pemuda-pemudi. Sekarang
sudah mulai ditinggalkan para kaum muda masa kini. Surau sekarang tampaknya sudah tak begitu bersemi. Kaum muda lebih
senang berinteraksi di lingkungan modern seperti game center, play station, mall, billyard game, warung internet dan
berbagai kesenangan yang dijadikan tempat pencurah rasa bosan atau galau dalam
bahasa yang sering digunakan pemuda saat ini.
Dalam
kesempatan tersebut Mochtar Naim yang merupakan pemateri yang ditunggu-tunggu
peserta ternyata tidak bisa menginjaki kaki di ranah Minang nan elok itu. Beliau tidak diizinkan
oleh dokter melihat kondisi fisik beliau yang sedang sakit. Sehingga copy-an tulisan beliau dijadikan sebagai
pelepas obat rindu pada sang sosiolog dan juga budayawan Indonesia ini.
Setelah
penyampaian materi, moderator membuka sesi diskusi. Dan ditutup dengan
penyerahan kenang-kenangan serta berfoto bersama dengan dua orang pemateri tersebut. (HA)