Sunday, April 29, 2012

Petir Kelemahan


Sebut saja Hanif, seorang remaja yang berumur 20 tahun yang sedang kuliah pada jurusan Biologi di sebuah perguruan tinggi swasta di Medan. Pada kuliah semester 4 ini dia disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi yang diamanahkan kepadanya mulai dari organisasi tingkat fakultas hingga universitas.  Dia anak yang cerdas, baik, rajin dan tidak sombong sesuai dengan namanya.
Pada suatu hari, organisasi yang dia ikuti akan menyiapkan acara gladi resik untuk mempersiapkan acara esoknya. Sebut saja acara Diskusi Panel Kepemudaan Masa Kini. Dia diberi amanah untuk  menjemput sound sytem ke organisasi kampus yang lumayan jauh jaraknya dengan menggunakan sepeda motor. Namun, dia malah menolaknya karena merasa belum bisa mengendarai sepeda motor. ”Gak, saya gak mau”, ungkapnya dengan suara agak pelan. “Kenapa??”, kata Arini seorang cewek yang merupakan ketua pelaksana acara itu. “saya tidak bisa bawa motor”, jawabnya dengan rasa malu.
“Ah,lemah..Laki-laki gak bisa bawa motor”, balas cewek yang ngomongnya selalu ceplas ceplos itu. Hal ini menjadikan Hanif merasa malu dan terhimpit dari kenyataan, hingga Hanif pergi dari tempat itu dan pulang ke rumah. Setiba di rumah dia menutupi diri dan merenungi omongan temannya tadi. Maklum saja Hanif berkata seperti itu, sebab dia pernah mengalami kecelakaan yang cukup parah hingga dirawat di Rumah Sakit berminggu-minggu lamanya waktu dia SMP dan motor yang dibawanya adalah motor baru temannya. Hingga hal itu selalu mendatangkan trauma pada dirinya. Dan ketika ada yang nyuruh dia bawa motor, dia langsung menghilang dari perkumpulan teman-temannya. Karena ada perasaan takut untuk ditertawai oleh teman-temannya. (HA)

0 comments:

Post a Comment