Laporan Khusus: IMAPABASKO Buka Puasa Bareng dengan Anak Panti Asuhan
IMAPABASKO
singkatan dari Ikatan Mahasiswa Padangpanjang, Batipuah, X Koto merupakan sebuah ikatan mahasiswa se-Pabasko
(Padangpanjang, Batipuah, X Koto) yang memiliki salah satu tujuan berkontribusi
terhadap masyarakat Pabasko. Sebagai bentuk implementasi dari tujuan tersebut IMAPABASKO melalui program
kerja bidang agama IMAPABASKO periode 2012/2013 melaksanakan buka puasa bareng
dengan anak panti asuhan Muhammadiyah khusus Puteri di Batipuah pada hari Sabtu
(11/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Di waktu yang sama juga dibagikan ta’jil
Ramadhan ke panti asuhan Tri Murni, Silaiang Bawah dan juga Masjid Raya Jihad Balai-balai
Padangpanjang.
Acara
yang dilaksanakan di salah satu ruangan panti asuhan khusus puteri itu di awali
dengan kata sambutan oleh Ketua Umum IMAPABASKO, Nurman Sah. Dan dilanjutkan
dengan kata sambutan oleh koordinator bidang agama,Rahmat Hidayat sekaligus
yang meng-handle acara buka bareng
dengan anak-anak panti Asuhan yang terletak di Jalan Raya Padangpanjang-Solok
Km 7 itu. Sambil menunggu waktu buka, ia
mempersilahkan seluruh pengurus yang ikut dalam rombongan untuk memperkenalkan
diri. Dan sebagai umpan baliknya anak-anak panti juga disuruh memperkenalkan
diri. Anak-anak dari panti asuhan yang berjumlah 35 orang ini menyebutkan nama,
sekolah dan kampung masing-masing. Ada yang berasal dari Batipuah sendiri dan
ada juga dari daerah luar Batipuah seperti Solok, Dharmasraya, dan sebagainya.
“Banyak
kawan karena bisa kenal dengan banyak kawan dari berbagai daerah dan terkadang
selalu ingin bertemu selalu dengan orang tua,” jawab Mona (17) saat
diwawancarai mengenai suka dan duka tinggal di panti asuhan sembari menunggu giliran
perkenalan dirinya. Mona yang baru masuk SMA Negeri 1 Batipuah ini menerangkan
bahwa untuk biaya masuk ke sekolah itu sebesar Rp.750.000,- dan saat ini ada 3
orang yang masuk sekolah. Dan setelah ditanya untuk pembayaran biaya masuk dan
spp tiap bulan itu dibayar oleh pengelola panti asuhan. Maklum saja biaya masuk
SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Kab. Tanah Datar hanya sampai tingkat
SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) yang dibiayai pemerintah. Untuk belanja
harian anak-anak panti sebesar Rp.2000,- per anak, diberikan sekali 6 hari
kepada tiap anak. Itu di luar buku-buku pelajaran yang harus di beli. “Kalau
beli LKS, buku-buku duitnya dari Ibu pengelola,” ungkap gadis asal Ombilin
tersebut. Gadis yang berbadan sehat itu menyatakan untuk pergi ke sekolah
biasanya anak-anak naik kendaraan umum bagi sekolahnya yang jauh, kalau dekat
dari panti asuhan jalan kaki saja.
“Dana,
itu yang masih menjadi duka kami di sini,” ucap Jasmiwarli (48) salah seorang
pengelola panti yang rumahnya berada dekat dari panti asuhan itu. Meskipun
sudah ada bantuan dari Dinas Sosial, Pemkab (Pemerintah Kabupaten), dan donatur
lainnya, namun masih menjadi kendala bagi kami di sini ujar wanita yang sudah 4
tahun menjadi pengelola panti asuhan swasta itu.
Waktu
buka puasa pun telah masuk, acara makan pabukoan
dimulai setelah dipimpin oleh salah seorang pengurus. Kemudian dilanjutkan
dengan shalat berjamaah dan disambung dengan makan bersama. Setelah itu,
anak-anak dibagi atas 4 kelompok melingkar yang setiap kelompok didampingi oleh
2 hingga 4 orang pengurus laki-laki dan perempuan. Dalam kegiatan tersebut
pendamping memberikan berbagai motivasi kepada anak-anak yang tergabung dalam
kelompok itu. Di samping juga sebagai pendekatan dengan anak-anak panti, pendamping
juga menanyakan cita-cita mereka masing-masing ada yang menjawab ingin jadi
guru matematika, ingin jadi guru ngaji, dan lain sebagainya. Semua itu tercipta
atas keinginan, tekad yang kuat dan manajemen diri serta tak luput dari do’a
terhadap sang Khalik (pencipta) ungkap beberapa orang pendamping. Kemudian
acara buka puasa bareng dengan anak panti asuhan ditutup dengan foto bersama. (HASAN ASYHARI)
0 comments:
Post a Comment