Sunday, August 12, 2012

Laporan Khusus: IMAPABASKO Buka Puasa Bareng dengan Anak Panti Asuhan









            IMAPABASKO singkatan dari Ikatan Mahasiswa Padangpanjang, Batipuah, X Koto  merupakan sebuah ikatan mahasiswa se-Pabasko (Padangpanjang, Batipuah, X Koto) yang memiliki salah satu tujuan berkontribusi terhadap masyarakat Pabasko. Sebagai bentuk implementasi dari  tujuan tersebut IMAPABASKO melalui program kerja bidang agama IMAPABASKO periode 2012/2013 melaksanakan buka puasa bareng dengan anak panti asuhan Muhammadiyah khusus Puteri di Batipuah pada hari Sabtu (11/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Di waktu yang sama juga dibagikan ta’jil Ramadhan ke panti asuhan Tri Murni, Silaiang Bawah dan juga Masjid Raya Jihad Balai-balai Padangpanjang.
            Acara yang dilaksanakan di salah satu ruangan panti asuhan khusus puteri itu di awali dengan kata sambutan oleh Ketua Umum IMAPABASKO, Nurman Sah. Dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh koordinator bidang agama,Rahmat Hidayat sekaligus yang meng-handle acara buka bareng dengan anak-anak panti Asuhan yang terletak di Jalan Raya Padangpanjang-Solok Km 7 itu.  Sambil menunggu waktu buka, ia mempersilahkan seluruh pengurus yang ikut dalam rombongan untuk memperkenalkan diri. Dan sebagai umpan baliknya anak-anak panti juga disuruh memperkenalkan diri. Anak-anak dari panti asuhan yang berjumlah 35 orang ini menyebutkan nama, sekolah dan kampung masing-masing. Ada yang berasal dari Batipuah sendiri dan ada juga dari daerah luar Batipuah seperti Solok, Dharmasraya, dan sebagainya.
            “Banyak kawan karena bisa kenal dengan banyak kawan dari berbagai daerah dan terkadang selalu ingin bertemu selalu dengan orang tua,” jawab Mona (17) saat diwawancarai mengenai suka dan duka tinggal di panti asuhan sembari menunggu giliran perkenalan dirinya. Mona yang baru masuk SMA Negeri 1 Batipuah ini menerangkan bahwa untuk biaya masuk ke sekolah itu sebesar Rp.750.000,- dan saat ini ada 3 orang yang masuk sekolah. Dan setelah ditanya untuk pembayaran biaya masuk dan spp tiap bulan itu dibayar oleh pengelola panti asuhan. Maklum saja biaya masuk SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Kab. Tanah Datar hanya sampai tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) yang dibiayai pemerintah. Untuk belanja harian anak-anak panti sebesar Rp.2000,- per anak, diberikan sekali 6 hari kepada tiap anak. Itu di luar buku-buku pelajaran yang harus di beli. “Kalau beli LKS, buku-buku duitnya dari Ibu pengelola,” ungkap gadis asal Ombilin tersebut. Gadis yang berbadan sehat itu menyatakan untuk pergi ke sekolah biasanya anak-anak naik kendaraan umum bagi sekolahnya yang jauh, kalau dekat dari panti asuhan jalan kaki saja.
            “Dana, itu yang masih menjadi duka kami di sini,” ucap Jasmiwarli (48) salah seorang pengelola panti yang rumahnya berada dekat dari panti asuhan itu. Meskipun sudah ada bantuan dari Dinas Sosial, Pemkab (Pemerintah Kabupaten), dan donatur lainnya, namun masih menjadi kendala bagi kami di sini ujar wanita yang sudah 4 tahun menjadi pengelola panti asuhan swasta itu.
            Waktu buka puasa pun telah masuk, acara makan pabukoan dimulai setelah dipimpin oleh salah seorang pengurus. Kemudian dilanjutkan dengan shalat berjamaah dan disambung dengan makan bersama. Setelah itu, anak-anak dibagi atas 4 kelompok melingkar yang setiap kelompok didampingi oleh 2 hingga 4 orang pengurus laki-laki dan perempuan. Dalam kegiatan tersebut pendamping memberikan berbagai motivasi kepada anak-anak yang tergabung dalam kelompok itu. Di samping juga sebagai pendekatan dengan anak-anak panti, pendamping juga menanyakan cita-cita mereka masing-masing ada yang menjawab ingin jadi guru matematika, ingin jadi guru ngaji, dan lain sebagainya. Semua itu tercipta atas keinginan, tekad yang kuat dan manajemen diri serta tak luput dari do’a terhadap sang Khalik (pencipta) ungkap beberapa orang pendamping. Kemudian acara buka puasa bareng dengan anak panti asuhan ditutup dengan foto bersama. (HASAN ASYHARI)

0 comments:

Post a Comment