Tuesday, October 23, 2012

Resensi-BLISS (Menanti Senyum Tuhan di Sudut Istanbul)


Turki dalam Ekspresi Zaman

Judul               : BLISS (Menanti Senyum Tuhan di Sudut Istanbul)
Pengarang       : O.Z.Livaneli
Penerbit           : Bentang, Yogyakarta
Cetakan           : Pertama, Mei 2009
Tebal Buku      : X+486 halaman
ISBN               : 978-979-1227-59-9

            Kebudayaan Turki yang beragam dan konflik yang sedemikian akut sehingga ibarat ada satu hingga dua negara dalam satu negara mengundang berbagai pertanyaan seputar itu. Banyak rakyat sendiri tak mengetahui detail keanekaragaman budaya dan gaya hidup negara tempat ia tinggal berpuluh-puluh tahun lamanya ini. Novel “International Best Seller” karangan Livaneli sang pengarang di negeri Istanbul ini berupaya melukiskan gambaran Turki masa kini dan kebudayaannya yang kuno serta menunjukkan betapa terpecah-pecahnya negara itu dan rakyatnya. Livaneli mengungkapkan keindahan dan kekejaman  negara itu, serta betapa ketaatan, penghargaan, dan kehormatan kolektif  menyatukan orang-orang dan  menghalangi mereka dari kebahagiaan mereka sendiri.

            Novel ini amat cerdas, jujur, terbuka dan agresif dalam melukiskan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Turki dan kebudayaannya yang kuno. Novel ini seakan membuat pembaca memahami akan kondisi Turki pada masa kini dan rakyatnya dengan lebih baik dan bersimpati kepada mereka. Buku “Bliss” terbitan Bentang ini menggambarkan kehidupan yang nyata dan tak diketahui dari orang-orang sederhana yang tinggal di pelosok daerah timur dengan norma-norma kehidupan mereka sendiri yang sudah sangat tua. Mereka menunjukkan kebenaran mereka sendiri  mengenai kehidupan dan kematian, pandangan mereka akan benar dan salah. Jelas pembaca akan serasa menarik napas tanpa jeda saat membaca buku yang sudah diterjemahkan hampir sepuluh bahasa di dunia.
           
            Peng-coveran buku International Best Seller ini sangatlah menarik dengan tiga tokoh berbeda karakter dengan latar sebuah sungai dan bangunan di salah satu sudut negara Turki dengan kebudayaannya yang unik. Masih ditemukan kata-kata imbuhan asing dalam setiap bagian buku ini. Terkadang pembaca mengalami sedikit penasaran akan kosa kata yang ditulis dalam lembaran kertas pada novel ini. Serta kertas koran yang digunakan sebagai print out novel masih dijumpai dalam berbagai novel Best Seller seperti novel yang dikarang Livaneli yang juga merupakan pengarang The Leyla’s House ini. Tak terlalu menjadi masalah akan kelemahan cetakan novel ini. Simpatisan pembaca telah menghibur dan mampu menutupi kekurangan novel ini. Bagi sobat penggemar novel terjemahan Best Seller nan penuh historis ini sangat cocok dibaca dan juga bisa dijadikan sebagai referensi sejarah salah satu negara islam ini. (Hasan Asyhari, anggota Forum Aktif Menulis Indonesia)    

0 comments:

Post a Comment