“GPS with Al
Qur’an” adalah nama event akbar yang
digelar oleh FORMI MADANI Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Organisasi kemahasiswaan bernuansa Islam Fakultas Ekonomi itu sukses menggelar
seminar ekonomi Al Qur’an dengan mendatangkan dua pemateri handal, Syafrudin
Alimy, LC, MA dan Dede Bafaqih,SH. Acara yang diselenggarakan di Auditorium
Prof.Kamaludin FE UNP (10/11) diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari
seluruh Fakultas yang ada di UNP dan juga kampus tetangga,UBH.
Seminar GPS (Guide Person Save) with Al Qur’an ini
diketuai oleh Novedy Chandra. Dan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum FORMI
MADANI, Rahmad Ridwan. “Jika kita berpegang teguh pada Al Qur’an maka segala
hal akan menjadi lancar,” ungkapnya di atas podium. Beliau juga mengibaratkan
GPS pada mobil Avanza dengan mobil Bajai, tentu berbeda GPS nya begitu juga
dengan manusia jelas GPS nya adalah Al Qur’an. Kemudian acara pembukaan ditutup
dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Anggi Yunus. Acara seminar ini juga
bertepatan dengan hari Pahlawan dan juga pembukaan MTQ tingkat mahasiswa UNP
yang diadakan oleh UPT MKU UNP.
Sebelum masuk
ke dalam tahap penyampaian materi. Peserta dipertontonkan dengan aksi duo mahasiswa FBS yang melukis di atas papan
(spanduk) putih yang disediakan panitia. Aksi duo lelaki ini sempat memukau peserta GPS dan juga dua orang
pemateri saat itu. Kegiatan melukis ini merupakan hal terbaru dalam sebuah
acara seminar pada umumnya. Kemudian tahap penyampaian materi dimoderatori oleh
Ardiles yang memandu penyampaian materi oleh Syafrudin Alimy, LC, MA dengan
materi Al Qur’an dan Ekonomi. Pemateri yang sedang melanjutkan S3 di
Universitas Negeri Riau ini menyampaikan kaitan Ekonomi dengan Al Qur’an. Al
qur’an merupakan konsep (manhaj)
hidup manusia. Ada sekitar 9 ayat dalam Al Qur’an yang menerangkan tentang
ekonomi. Namun, kebanyakan berbicara tentang prinsip-prinsip ekonomi. Setelah
itu, diskusi dengan beberapa pertanyaan yang diberi kesempatan kepada peserta.
Selanjutnya,
penyampaian materi terkait Membentuk Generasi Qur’ani oleh Dede Bafaqih, SH.
Dalam penyampaiannya, ustadz yang senang humor ini menyampaikan terkait
pentingnya peranan orang tua dalam mendekatkan Al Qur’an kepada anak sehingga
nanti muncul generasi yang betul-betul berafiliasi dengan Al Qur’an sehingga
terlihat dalam bentuk sikap, perilaku, perkataan dan sebagainya. Tak heran
banyaknya anak-anak yang baru berumur lima tahun sudah hafal ayat Al Qur’an
sebanyak 3 juz bahkan ada yang sudah hafal 30 Juz dalam umur masih belia.
Dan terakhir
tahap pengujian, moderator meminta sportivitas empat orang peserta untuk maju
ke hadapan materi. Keempat orang tersebut akan diuji kemampuannya dalam
menyimak materi yang telah disampaikan sebelumnya. Masing-masing pemateri
memberi pertanyaan yang sama untuk keempat peserta tersebut dengan penilaian ketepatan
jawaban. Akhirnya, di antara empat orang peserta yang terdiri atas satu orang
perempuan dan tiga orang laki-laki terpilihlah dua orang laki-laki yang ditantang
dengan satu pertanyaan terakhir. Setelah melihat jawaban terakhir yang
diutarakan tadi, dua pemateri tersebut memutuskan satu dari keempat orang yang paling
tepat menjawab pertanyaan yang diraih oleh Chandra Perwira Negara, Fakultas
Ilmu Sosial UNP. Chandra mendapatkan satu buah media komunikasi dan ketiga
orang peserta lainnya juga mendapatkan hadiah yang berbeda. (Hasan Asyhari, Anggota Forum Aktif Menulis
Indonesia)