Monday, December 17, 2012

Resensi-Pesona Odapus


Ketika Cinta Bernilai Dakwah (KCBD)

Judul               : Pesona Odapus
Pengarang       : 25 Cerpenis Indonesia
Penerbit           : FAM Publishing, Kediri (Jawa Timur)
Cetakan           : Pertama, Oktober 2012
Tebal Buku      : 222 halaman
ISBN               : 978-602-18971-4-0


Judul buku “Pesona Odapus” diambil dari salah satu judul 25 cerpen yang tergabung dalam proyek Antologi Cerpen dengan tema Cinta Bernilai Dakwah. Berawal dari kisah masa lalu yang tak terlalu mempermasalahkan Tuhan, namun kembali terusik dibenaknya untuk menyelidiki siapa Tuhan. Seluruh cerpen-cerpen itu memiliki kevariasaian sendiri dalam menyampaikan makna cinta yang berlandaskan agama (Ke-Tuhanan). Di awali dengan cerpen pertama dengan judul “Memori Sore Terindah” karangan Ken Hanggara ini berupaya melihatkan ketulusan cinta (kasih sayang) seorang Ibu kepada Anaknya.
Di waktu sore, anaknya agak merasa kecewa karena keinginannya untuk mendapatkan sebuah buku impian sudah habis terjual. Lalu sang Ibu pun pergi ke toko buku buku lain malahan Ia membelikan anaknya buku dambaan si Anak tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Ibu yang penuh pengertian sangat tahu akan tingkah anaknya yang telah berupaya menabung berminggu-minggun untuk mendapatkan buku impian si Anak. Si Anak dipersilahkan untuk menyimpan uang yang hendak dikeluarkannya itu. Di sore nan penuh cinta itu si Ibu juga mengajak anaknya makan di sebuah tempat makan. Perilaku inilah yang membuat si Anak merasakan ketulusan cinta Ibu kepadanya.
Seni tidak ada bila cinta tidak ada, demikian yag disampaikan sesosok penyair legendaris Buya Hamka. Tersebab cinta, sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Sedemikian besar kekuatan cinta. Penulis buku terbitan FAM Publishing yang terdiri atas 25 cerpenis Indonesia ini mengolah cinta lewat kata dan membumbuinya dengan nilai-nilai Illahiah sehingga cerita-cerita di dalamnya tanpa disadari menjadi media dakwah. Cinta yang diceritakan dalam cerpen-cerpen ini bukan cinta picisan, cinta pesona bahkan cinta asal-asalan. Mereka menyuguhkan cinta bernilai dakwah (menyebar kebaikan). Sesuai dengan temanya Cinta Bernilai Dakwah agak kelupaan memajangkan unsur-unsur religi di halaman pertama setelah cover, tak terlihat tulisan Basmallah sebagai ucapan awal pembuka seperti buku-buku bertemakan religi lainnya. Namun, buku Antologi Cerpen Perdana yang diterbitkan oleh FAM Publishing ini cukup sukses dalam mengayomi dua puluh lima cerpenis pemula dalam menebarkan setiap gores buah pikirannya sehingga secara tak langsung juga akan menjadi motivasi bagi penulis-penulis lainnya. Untuk yang Ingin Tahu Makna Cinta Sesungguhnya, Buruan Baca Buku ini!. (Hasan Asyhari, anggota Forum Aktif Menulis Indonesia)   

0 comments:

Post a Comment