Wednesday, January 2, 2013

(Cerita Hikmah) Pengen Netbook Murah, Kepanikanpun Muncul



            Susah sekali mencari netbook Axus di kota Padangpanjang, Padang dan Bukittinggi aku pun mulai melirik shopping online (belanja secara online) lewat salah satu akun jejaring sosialku. Terkendala pasokan barang yang sedikit, jika sangat berminat mesti dipesan dulu. Meskipun masih ada banyak merek netbook di Pasaran seperti Acer, Toshiba,Hp. Namun aku masih bersikukuh ingin mendapatkan netbook axus sang impian. Melihat kualitas dan berbagai testimoni teman-teman pemakai netbook itu. Harga netbook yang lumayan pas dikantong dengan kualitas yang bagus, itu yang kuharapkan saat ini. Shopping online ini ku ketahui setelah nama akun facebook Wijaya Seluler yang katanya berada di kota Batam men-tag (menandai) berbagai barang-barang elektronik lengkap dengan detail atau spesifikasi dari barang-barang itu terhadap akun facebookku. Biasanya admin pengelola akun  tersebut menandai berbagai macam merek kamera digital, handphone BB (Blackberry) dan laptop/netbook. Dengan harga yang kelihatan hampir sama dan boleh dikatakan lebih murah dari harga pasaran jika diadakan negosiasi harga dengan pemilik akun fb shopping online tersebut.

            Beberapa hari setelah itu. Tepatnya hari Rabu siang aku mulai menghubungi pemilik akun fb Wijaya Seluler yang ku dapati dari iklannya di dunia jejaring sosial itu. Aku pun mulai mengirim pesan singkat via telepon genggam yang kumiliki. Aku tanyai mengenai ada tidaknyta netbook axus. Lalu, ia pun menjawab ada tinggal dua buah. Yang satu berwarna hitam dan yang satu lagi berwarna silver. Aku pun memilih warna hitam. Kemudian ia mengirimkan biodata yang akan aku isi via sms (short message service). Biodata itu berisi nama lengkap, alamat lengkap, nomor KTP, jenis barang, warna barang dan jumlah barang. Setelah itu kubalas sms tadi. Kemudian ia berkata sore ini akan ia kirim dengan syarat men-transfer terlebih dahulu sebesar Rp.1.500.000,- melalui nomor rekening BNI yang telah ia berikan. Tanpa ada keinginan untuk mengurangi harga yang telah ia tetapkan. Akupun memutuskan untuk mengambil netbook tersebut. Ia punmulai mencari dan mengemas barang itu di gudan. Barang itu akan dikirim nanti melalui jasa pengiriman barang TIKI tanpa dipungut biaya sepeser pun setelah mendapat konfirmasi pentransferan dariku. Jika sudah ditransfer baru barang akan ia kirim via TIKI JNE. Hari ini bank yang masih tutup karena tanggal merah. Terpaksa ku transfer esok paginya. Ia mendesak untuk menyuruh transfer sebelum pukul 9 pagi hari kamis. 

            Esok harinya. aku pun mentransfer uang sebesar Rp.1.500.000,- di bank BNI. Saat  mentransfer kelihatannya teller bank yang melayani pentransferan sedikit agak ragu dan kebingungan mengirimi uang yang aku berikan ke nomor rekening Andi, pemilik rekening shopping online itu.  Ternyata setelah dikirim dan sampai ke rekening lelaki itu keluar tanda peringatan bahwa nomor rekening ini terdeteksi pemalsuan. Bercampurlah perasaanku saat itu. Simpul malu terlihat dari wajahku yang kelihatan tak terjadi apa-apa dengan diriku. Panik…panik...oh panik. Itu lah yang membayangi jiwa dan pikiranku saat itu. Untung saja teller bank tersebut cepat memblokir uang tadi kembali. Meskipun dengan suara agak kecewa sang teller mencoba menasehatiku agar berhati-hati untuk lain kalinya. Alhamdulillah beberapa jam setelah itu aku disuruh kembali ke Bank BNI itu untuk mengambil uang yang sudah kukirim tadi. Terima kasih Ya Robbi. Engkau telah menolong hamba akan kezaliman yang akan dilakukan orang terhadap diriku. Apalagi uang itu adalah uang beasiswa yang kudapati dari usaha kerasku belajar di kampus. Semoga hal ini dapat menjadi pelajaran bagiku dan orang-orang yang membaca tulisanku ini. Amin. J

Writer: Hasan Asyhari, salah seorang korban shopping online di salah satu akun facebook nya. Alhamdulillah, Pertolongan Allah lah yang Maha Tinggi.

0 comments:

Post a Comment