Tuesday, May 27, 2014

d'pen UNP: Kader Wartawan ADK Lewat Workshop Jurnalistik




JP-Padang
Pagi bersimpuh malu dan semula berhawa sepi, tiba-tiba memanas di kampus hijau. Isra’j dan Mi’raj juga meng-aroma pada penanggalan hijriyah hari ini. Para calon pahlawan informasi dakwah kampus UNP-pun menyibukkan diri dengan serbuan ilmu dari sang pemateri. Subhannallah, bungkahan rasa itu bakal melekat pada sayap syiar dakwah kampus. 

Hari ini (Selasa, 27/05/14) d’pen Universitas Negeri Padang jalin kerjasama dengan mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) Fakultas Ilmu Pendidikan menggelar workshop jurnalistik berdurasi setengah hari ini.

D’pen UNP singkatan dakwah pena UNP ini merupakan komunitas wartawan lembaga dakwah kampus UNP. Komunitas wartawan yang baru muncul sekitar lebih kurang enam bulan di bawah binaan BK Humas Media FSLDK Sumbar ini bergerak dalam peliputan berbagai kegiatan dakwah kampus yang ada di UNP. 

Saat ini d’pen beranggotakan empat orang. Guna mencari bibit-bibit wartawan dakwah kampus ke depannya. Maka d’pen UNP dan KTP FIP UNP gelar kegiatan workshop jurnalistik. 

Workshop jurnalistik yang baru perdana diangkatkan d’pen UNP ini diharapkan muncul-nya kader dakwah yang profesional di bidang jurnalistik. Terlebih dalam men-sosialisasi berbagai kegiatan dakwah kampus di perguruan tinggi yang notabene kependidikan itu, ujar Hasan Ayhari, ketua harian d’pen UNP di wisma At-Takhwin FIS UNP. 

Kegiatan bertema “Creative and Feature Writing: Mengembangkan Potensi dalam Bidang Jurnalistik dengan Progesif dan Kreatif Sebagai Energi untuk Negeri” ini dilaksanakan di kampus hijau Fakultas Ilmu Pendidikan UNP lokal A308 pukul 09.00-12.00 WIB. 

Sekitar lebih kurang 40 peserta mengikuti kegiatan itu. Peserta berasal dari mahasiswa UNP dan  juga mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti Unand, IAIN Imam Bonjol Padang.

Acara bernuansa pelatihan ini dilatih oleh Muhammad Subhan, wartawan di beberapa media cetak dan digital serta juga merupakan Ketua Umum Forum Aktif Menulis Indonesa (FAM Indonesia).

Subhan, panggilan pria bertubuh tinggi itu memberikan pelatihan dengan gaya-nya yang santai, sehingga peserta merasa senang dalam menerima materi yang disampaikan. Ia juga meminta peserta membuat sebuah lead (bagian pembuka berita) jenis future, sesuai dengan materi workshop yang diberikan oleh panitia pelaksana.

Future merupakan jenis tulisan yang bersifat tidak kaku. Sebab di sana, si wartawan bisa mem-variasi-kan kata-kata bernuansa sastra sehingga berita yang disajikan tidak bosan dibaca penikmat berita.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta juga bertanya tentang solusi dari kesulitan dalam menulis. Lalu si pemateri memberi jawaban agar semangat menulis tetap terjaga yakni serius dan fokus di bidang kepenulisan terkait. Jika minat dalam menulis fiksi seperti Cerpen, maka serius dan minatlah dalam dunia itu.

Kemudian Arif Hidayatullah, peserta dari UNP juga bertanya terkait dunia wartawan era kini kerap kali digandrungi wahana politik. Memang benar, dunia wartawan tidak bisa terlepas dengan dunia politik. Siapa yang megang media apakah itu cetak maupun elektronik, dia akan mudah mengendalikan bahkan juga dapat dikendalikan oleh politik, ucap Muhammad Subhan kelahiran Medan, Sumatera Utara ini.


Terakhir, panitia pelaksana memberikan dooprize kepada empat peserta terbaik yang berhasil membuat lead berita yang bagus, unik dan menarik. Peserta dengan penulisan lead terbaik pertama jatuh pada Ignazio Prasadana, yang merupakan calon wartawan LDK UNP/d’pen UNP. Ia berhak mendapatkan satu buku kumpulan puisi karya penulis dan penyair asal ranah Minang, Sastri Bakri. (HA)    

0 comments:

Post a Comment