d'pen UNP: Kader Wartawan ADK Lewat Workshop Jurnalistik
JP-Padang
Pagi bersimpuh malu dan
semula berhawa sepi, tiba-tiba memanas di kampus hijau. Isra’j dan Mi’raj juga meng-aroma
pada penanggalan hijriyah hari ini. Para calon pahlawan informasi dakwah kampus
UNP-pun menyibukkan diri dengan serbuan ilmu dari sang pemateri. Subhannallah, bungkahan
rasa itu bakal melekat pada sayap syiar dakwah kampus.
Hari ini (Selasa, 27/05/14)
d’pen Universitas Negeri Padang jalin kerjasama dengan mahasiswa jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP) Fakultas Ilmu Pendidikan menggelar
workshop jurnalistik berdurasi setengah hari ini.
D’pen UNP singkatan dakwah
pena UNP ini merupakan komunitas wartawan lembaga dakwah kampus UNP. Komunitas
wartawan yang baru muncul sekitar lebih kurang enam bulan di bawah binaan BK
Humas Media FSLDK Sumbar ini bergerak dalam peliputan berbagai kegiatan dakwah
kampus yang ada di UNP.
Saat ini d’pen beranggotakan
empat orang. Guna mencari bibit-bibit wartawan dakwah kampus ke depannya. Maka
d’pen UNP dan KTP FIP UNP gelar kegiatan workshop jurnalistik.
Workshop jurnalistik yang
baru perdana diangkatkan d’pen UNP ini diharapkan muncul-nya kader dakwah yang
profesional di bidang jurnalistik. Terlebih dalam men-sosialisasi berbagai
kegiatan dakwah kampus di perguruan tinggi yang notabene kependidikan itu, ujar
Hasan Ayhari, ketua harian d’pen UNP di wisma At-Takhwin FIS UNP.
Kegiatan bertema “Creative and Feature Writing:
Mengembangkan Potensi dalam Bidang Jurnalistik dengan Progesif dan Kreatif
Sebagai Energi untuk Negeri” ini dilaksanakan di kampus hijau Fakultas Ilmu
Pendidikan UNP lokal A308 pukul 09.00-12.00 WIB.
Sekitar lebih kurang 40
peserta mengikuti kegiatan itu. Peserta berasal dari mahasiswa UNP dan juga mahasiswa dari perguruan tinggi lain
seperti Unand, IAIN Imam Bonjol Padang.
Acara bernuansa pelatihan
ini dilatih oleh Muhammad Subhan, wartawan di beberapa media cetak dan digital
serta juga merupakan Ketua Umum Forum Aktif Menulis Indonesa (FAM Indonesia).
Subhan, panggilan pria
bertubuh tinggi itu memberikan pelatihan dengan gaya-nya yang santai, sehingga
peserta merasa senang dalam menerima materi yang disampaikan. Ia juga meminta
peserta membuat sebuah lead (bagian
pembuka berita) jenis future, sesuai dengan materi workshop yang diberikan oleh
panitia pelaksana.
Future
merupakan jenis tulisan yang bersifat tidak kaku. Sebab di sana, si wartawan
bisa mem-variasi-kan kata-kata bernuansa sastra sehingga berita yang disajikan
tidak bosan dibaca penikmat berita.
Dalam sesi tanya jawab,
salah seorang peserta juga bertanya tentang solusi dari kesulitan dalam
menulis. Lalu si pemateri memberi jawaban agar semangat menulis tetap terjaga
yakni serius dan fokus di bidang kepenulisan terkait. Jika minat dalam menulis
fiksi seperti Cerpen, maka serius dan minatlah dalam dunia itu.
Kemudian Arif Hidayatullah,
peserta dari UNP juga bertanya terkait dunia wartawan era kini kerap kali
digandrungi wahana politik. Memang benar, dunia wartawan tidak bisa terlepas
dengan dunia politik. Siapa yang megang media apakah itu cetak maupun elektronik,
dia akan mudah mengendalikan bahkan juga dapat dikendalikan oleh politik, ucap
Muhammad Subhan kelahiran Medan, Sumatera Utara ini.
Terakhir, panitia pelaksana memberikan dooprize kepada empat peserta terbaik yang berhasil membuat lead berita yang bagus, unik dan menarik. Peserta dengan penulisan lead terbaik pertama jatuh pada Ignazio Prasadana, yang merupakan calon wartawan LDK UNP/d’pen UNP. Ia berhak mendapatkan satu buku kumpulan puisi karya penulis dan penyair asal ranah Minang, Sastri Bakri. (HA)
0 comments:
Post a Comment